– Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ungkap alasan kenapa diagnosa kanker kerap kali terlambat. "Diagnosis kanker yang terlambat disebabkan karena beberapa hal," ungkapnya dalam sambutan virtual Precision Oncology Symposium: Addressing Diagnostic Gaps in Personalized Cancer Care yang diadakan Roche, Sabtu (26/8/2023). Pertama, kurangnya jumlah dan distribusi dokter spesialis dan alat kesehatan.

Hal ini mengakibatkan antian pasien menjadi panjang. Selain itu, waktu tunggu pun menjadi lama. Sehingga akses ke pelayanan rujukan kanker amat terbatas. Kedua, kemampuan tenaga kesehatan dan dan diagnosis juga belum optimal.

Ternyata Sule Diam diam Tangisi Adzam Imbas Calon Suami Baru Nathalie Holscher: Saya Membayangkan Halaman all Ramalan Zodiak Pisces dan Aries Besok, Sabtu 23 Desember 2023 Ramalan Zodiak Kesehatan Sabtu 23 Desember 2023, Cancer Merasa Stres Beda Leo Perbanyak Asupan Air

Ramalan Zodiak Cinta Besok 23 Desember 2023 Capricorn Terlalu Curigaan, Ikatan Cinta Leo Makin Dalam Ramalan Zodiak Capricorn Sabtu 23 Desember 2023: Inilah Saatnya untuk Berubah Ramalan Zodiak Cinta Besok Sabtu 23 Desember 2023: Leo Genit, Scorpio Kasmaran, Libra Kencan

Dampak Boikot Produk Pro Israel, CEO Starbucks Minta Masyarakat Berhenti Demo Kedai Kopinya Halaman all "Menyebabkan kurangnya kualitas pelayanan di rumah sakit," kata Budi lagi. Oleh karena itu, Kementerian kesehatan berkomitmen ungkap akan memperluas akses pelayanan kanker di rumah sakit.

Baik melalui pemenuhan alat kesehatan mau pun penyediaan sumber daya manusia melalui program pendidikan dan pelatihan. Terlebih, kata Budi, pendekatan diganostik kanker perlu mengikuti perkembangan teknologi terbaru. Pemeriksaan kanker berbasis genetik dapat membantu diagnostik pasien kanker lebih tinggi akurat dan tepat.

Untuk mendukung hal tersebut, Kemenkes menetapkan RS Dharmais sebagai koordinator bertanggung jawab memberikan layanan kesehatan kanker. Sebagai informasi, Budi ungkap bahwa hampir 70 persen kematian akibat kanker di dunia terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Ini terjadi karena 2 dari 3 pasien kanker di Indonesia didiagnosis pada stadium lanjut.

Padahal 30 persen 50 persen kanker bisa diobati jika ditemukan di awal. (*) Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *