Pasca perusahaan properti asal China menyatakan bangkrut, sejumlah bursa saham Asia di pasar Wall Street berkontraksi hingga mengalami penurunan harga pada perdagangan Jumat (18/8/2023). Mengutip dari Bloomberg saham blue chip China turun 0,5 persen sementara Indeks Hang Seng Hong Kong anjlok sebanyak 1,3 persen, hingga jadi penurunan terbesar dalam dua bulan terakhir. Diikuti penurunan nilai saham perusahaan teknologi sebesar 2,2 persen, serta saham pengembang properti China yang terdaftar di Hong Kong juga ikut turun 1,2 persen, usai China Evergrande mengajukan perlindungan dari kreditur di pengadilan kebangkrutan AS.

Tak hanya itu rapor merah juga terjadi indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang yang turun 0,6 persen. Nikkei Jepang bahkan ikut terseret turun 0,5 persen. Kondisi serupa juga dialami saham Kospi di Korea Selatan yang mencatatkan penurunan 0,43 persen dan Kosdaq melemah sebesar 1,28 persen. Sementara S&P 500 merosot 33,97 atau 0,8 persen menjadi 4.370,36. Dow Jones Industrial Average turun 290,91 poin atau 0,8 persen menjadi 34.474,83, dAN komposit Nasdaq turun 157,70 atau 1,2 persen menjadi 13.316,93.

Baliknya Arya Saloka Bikin Ikatan Cinta Batal Tamat, Satu Kru Sentil Lawan Main Amanda Manopo Halaman 4 Jadwal Liga Inggris 2023 2024 Pekan 18, West Ham vs Manchester United, Liverpool vs Arsenal Jadwal Siaran Langsung Liga Inggris Malam Ini West Ham vs Man United, Liverpool, Chelsea, Tottenham

Prediksi Terbaru Liverpool vs Arsenal di Jadwal Liga Inggris Pekan Ini, Gabriel Martinelli Main Ibu Kos Sudah Beri Peringatan, Aktor Sinetron TOP Bersyukur Nikita Mirzani Datang: Nggak Menyangka Halaman 4 PREDIKSI Lineup Liverpool vs Arsenal: Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Pukul 00.30

Bursa Saham Asia Catat Rapor Merah Imbas Kebangkrutan Evergrande Dampak Boikot Produk Pro Israel, CEO Starbucks Minta Masyarakat Berhenti Demo Kedai Kopinya Halaman all Penurunan saham pada akhir perdagangan Wall street merupakan dampak bangkrutnya raksasa properti Tiongkok, Evergrande.

Kebangkrutan tersebut diungkap Evergrande lantaran perusahaan mengajukan kode perlindungan kebangkrutan Bab 15 karena tak mampu membayarkan tagihan utang yang saat ini telah tembus 330 miliar dolar AS. Akibat masalah ini Evergrande terpaksa mengajukan kebangkrutan di pengadilan Manhattan, dengan maksud agar pengadilan Amerika Serikat turun tangan membantu Evergrande menjalani restrukturisasi dari para kreditur. Tak hanya itu, kebangkrutan Evergrande juga memiliki dampak negatif bagi sektor perekonomian di tengah lesunya konsumsi domestik dan aktivitas ekspor.

Serangkaian tekanan ini yang kemudian mendorong para investor untuk meninggalkan pasar saham Asia dan beralih ke aset safe haven lainnya “Perusahaan telah mengajukan kode perlindungan kebangkrutan Bab 15 dan penjadwalan sidang pengakuan kebangkrutan kemungkinan akan dilaksanakan pada 20 September,” jelas sumber tersebut menolak disebutkan namanya.

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *